Kamis, 30 Oktober 2014

FILSAFAT ADMINISTRASI

Filsafat administrasi dapat di analisiskan bahwa kerjasama manusia berlansung didasarkan pada pertimbangan rasio dalam rangka pencapaian tujuan bersama. Pengertian filsafat administrasi perlu diketahui untuk menentukan titik tolak suatu bahasan.Tujuan memperjelaskan pembahasan dan tidak keluar jalur karena banyaknya persepsi yang mungkin bisa saja terjadi,dua kata filsafat dan administrasi  memperjelaskan dua objek kajian.Filsafat berasal dari dua suku kata yaitu philos dan sophia.
filsafat secara umum di artikan mencintai kebijaksanaan,dalam hal ini ada kandungan pemahaman yang dalam sampai pada tingkatnya hakekatnya tujuan untuk mengetahui dengan upaya pendalaman baik hakekat fungsi,karakter,manfaat,permasalahan,hingga solusinya,sementara kata administrasi bisa dikatakan sebagai rangkaian proses kegiatan bersama yang melibatkan dua orang atau lebih dengan mengutamakan pertimbangan rasionalitas untuk usaha pencapain tujuan yang akan ditetapkan bersama bisa di katakan administrasi itu adalah suatu perorganisasian.
Sedangkan hakekat kepemimpinan dalam kehidupan sehari-hari,baik di lingkungan keluarga,organisasi,perusahaan dengan pemerintah,sering kita dengar sebutan pemimpin serta kekuasaan.Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan.Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya mengkaji sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif lserta menunjang pada produktifitas organisasi secara keseluruhan.Seseorang pemimpin    yang berhasil umumnya memiki motivasi dari yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi.
kepemimpinan pada dasarnya adalah usaha untuk mejelaskan sifat-sifat dasar kepemimpinan, aspek proses terjadinya pemimpin, dan keberhasilan kepemimpinan, Teori ini menjelaskan bahwa ada dua gaya kepemimpinan utama yang disebut dengan teori X dan teori Y. Pendekatan teori X  terlihat lebih otoriter dan teori ini didasarkan kepada asumsi bahwa para bawahan perlu diawasi dan diarahkan secara tegas.Teori X menjelaskan Pekerjaan pada hakekatnya tidak disenangi  oleh kebanyakan orang. Sedangkan teori Y menjelaskan kreatif dalam memecahkan persoalan organisasi dapat diinstruksikan secara luas pada populasi,  Motivasi terjadi baik pada tingkat afiliasi sosial, penghargaan dan perwujudan diri maupun pada tingkat fisiologis keamanan, Orang dapat mengatur diri sendiri dan kreatif bekerja jika diberikan motivasi.
 Teori Z berintikan bahwa produktivitas akan meningkat apabila melibatkan para pekerja. Lebih jauh ditegaskan bahwa ciri-ciri organisasi tipe Z antara lain ; pola umum masa jabatan yang panjang, berulang kali dan tegas melakukan pemerikasaan, bekesinambungan antara pemakaian sistem informasi manajemen, perencanaan formal, manajemen berdasarkan sasaran, serta teknik kuantitatif dan penilaian pokok persoalan didasarkan pengalaman serta pembuatan keputusan dilakukan dengan pertimbangan organisasi sebagai keseluruhan memakai data yang relevan. Dengan demikian teori Z dalam pelaksanaannya dapat membantu terjadinya pertukaran persahabatan antara lingkungan kerja dengan kehidupan sosial serta menyatakan secara tidak langsung kepercayaan yang sangat tinggi di antara para anggota. Teori ini menekankan materi pelajaran lain yang penting tentang kepemimpinan, yaitu pengertian dan keluwesan. kepemimpinan dimulai dengan memusatkan perhatiannya pada pemimpin itu sendiri. Yaitu apakah sifat-siftat yang membuat seseorang itu sebagai pemimpin. Dalam teori sifat, penekanan lebih pada sifat-sifat umum yang dimilki pemimpin, yaitu sifat-sifat yang dibawa sejak lahir.

 gaya kepemimpinan yang sesuai dengan permasalahan yang terjadi. Sehingga model tersebut berdasarkan kepada situasi untuk efektifitas kepemimpinan. Menurut Fread Fiedler, kepemimpinan yang berhasil bergantung kepada penerapan gaya kepemimpinan terhadap situasi tertentu. Sehingga suatu gaya kepemimpinan akan efektif pabila gaya kepemimpinan tersebut digunakan dalam situasi yang tepat.  Gaya kepemipinan yang berorientasi pada orang (hubungan). Dalam gaya ini pemimpin akan mendapatkan kepuasan apabila terjadi hubungan yang mapan diantara sesama anggota kelompok dalam suatu pekerjaan. Pemimpin menekankan hubungan pemimpin degan bwahan atau anggota sebagai teman sekerja. Gaya kepemimpinan yang beroreitasi pada tugas. Dalam gaya ini pemimpin akan merasa puas apabila mampu menyelesaikan tugas-tugas yang ada padanya. Sehingga tidak memperhatikan hubungan yang harmonis dengan bawahan atau anggota, tetapi lebih berorentasi pada pelaksanaan tugas sebagai prioritas yang utama.